Jika Anda adalah penyuka romansa malam,bersiaplah duduk di teras rumah, atau di mana saja asal Anda bisa melihat langit di malam hari pada Sabtu (19/3) mendatang.
Di malam itu, Anda akan bisa menikmati keindahan Bulan yang terasa berjarak begitu dekat dengan Bumi. Saat itu Bulan akan terlihat lebih besar dan berada di posisi yang sangat rendah dan Anda akan merasa mampu meraihnya. Lunar perigee, fenomena alam yang akan Anda nikmati pada malam itu.Pada saat tersebut bulan dipastikan berada pada jarak terdekat bulan dengan bumi selama 19 tahun terakhir. Berapa jaraknya? Sekitar 356.577 km dari Bumi. Memang jarak yang sangat dekat, bila urusannya menyangkut posisi bulan dan bumi. Jika Anda kini sudah membayangkan betapa indahnya bulan yang membulat dan terlihat begitu besar, maka Anda harus berharap semoga hujan tidak akan turun sehingga Anda akan bisa menikmati fenomena ini.
Di balik keindahannya, lunar perigeeatau yang biasa disebut sebagai supermoon itu menyimpan misteri yang belum terpecahkan. Para ahli masih terus mengkaji apakah fenomena ini punya kaitan erat dengan bencana alam yang terjadi di Bumi. Dalam 50 tahun terakhir, lunar perigee yang terjadi Desember 1974 dan Januari 2005 mendapat perhatian khusus. Sebabnya adalah beberapa kawasan dunia diguncang gempa bumi dan erupsi gunung api, hanya beberapa waktu sebelum dan seusai lunar perigee muncul. Malam Natal 1974, Kota Darwin,Australia,diterjang topan Tracy.Topan dengan kecepatan maksimal 240 kilometer per jam itu mulai terbentuk 21 Desember, menerjang hebat pada malam Natal dan menghilang 26 Desember 1974.
Berikutnya adalah lunar perigee Januari 2005. Sebelum fenomena terjadi, gelombang tsunami menerjang Aceh. Lalu, apakah benar lunar perigee menjadi salah satu pemicu dua bencana alam itu? Beberapa ilmuwan, seperti dikutip Telegraph, menyatakan tidak punya bukti untuk melabeli kata “pemicu”terhadap fenomena lunar perigee. “Tidak akan ada gempa bumi atau erupsi gunung api,kecuali memang sudah seharusnya terjadi,” kata Pete Wheeler dari Pusat Internasional Radio Astronomi kepada news.com.au.
Kalau memang ada perubahan iklim dan cuaca, kata Wheeler, lunar perigee mungkin hanya akan menimbulkan fenomena air pasang yang lebih tinggi atau air surut lebih rendah dari biasanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar